Dalam tindakan tegas yang menggarisbawahi ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah, militer Amerika Serikat berhasil menetralisir empat sistem udara tak berawak (UAS) yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman. Operasi ini, yang dilakukan di perairan strategis Laut Merah, menargetkan drone yang ditujukan pada kapal perang Angkatan Laut AS dan kapal koalisi, menyoroti ancaman terus-menerus yang ditimbulkan oleh Houthi terhadap keamanan maritim internasional. Komando Pusat AS mengkonfirmasi penghancuran drone ini, dan menekankan bahwa drone tersebut merupakan ancaman besar bagi kapal dagang dan militer yang beroperasi di wilayah tersebut. Intersepsi terhadap drone tersebut oleh militer AS tidak hanya mencegah potensi kerusakan terhadap aset-asetnya dan aset sekutunya, namun juga mengirimkan pesan yang jelas mengenai komitmen AS untuk menjaga kebebasan navigasi di salah satu koridor maritim paling vital di dunia. Laut Merah merupakan jalur penting bagi perdagangan global dan pasokan energi, sehingga keamanan di kawasan ini menjadi prioritas bagi banyak negara. Pemberontak Houthi, yang telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman, semakin sering menggunakan drone dan rudal untuk menargetkan negara tetangga Arab Saudi dan kapal-kapal di Laut Merah, sehingga mempersulit upaya untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Yaman. Komunitas internasional telah berulang kali mengutuk tindakan ini, yang dapat memperburuk konflik dan mengganggu jalur perdagangan global. Insiden terbaru ini menggarisbawahi dinamika kompleks konflik Yaman, yang telah…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.