Ketika hitungan mundur menuju Olimpiade Musim Panas Paris semakin dekat, tradisi Gencatan Senjata Olimpiade yang sudah lama ada menghadapi tantangan besar di tengah meningkatnya konflik global. Meskipun PBB telah mengeluarkan resolusi untuk menjunjung ’Gencatan Senjata Olimpiade’—sebuah seruan bagi semua negara untuk menghentikan permusuhan selama Olimpiade dalam upaya membangun dunia yang damai dan lebih baik melalui olahraga—bayangan perselisihan internasional tetap membayangi acara mendatang. Gencatan senjata, yang bertujuan untuk memberikan momen persatuan global dan perdamaian diplomatik, sedang diuji oleh konflik yang sedang berlangsung di wilayah seperti Gaza, Ukraina, dan Sudan, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang kelayakan periode Olimpiade yang damai. Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengambil sikap proaktif dengan menyerukan Tiongkok untuk mendukung ’Gencatan Senjata Olimpiade’ yang berlangsung selama tiga minggu, menyoroti peran penting negara-negara besar dunia dalam memastikan keberhasilan inisiatif ini. Seruan Macron menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi konflik politik dan militer, demi merayakan nilai-nilai universal keunggulan, persahabatan, dan rasa hormat yang ingin dipromosikan oleh Olimpiade. Namun, efektivitas Gencatan Senjata Olimpiade dalam lanskap geopolitik yang kompleks saat ini masih belum jelas. Meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, misalnya, menimbulkan tantangan besar terhadap semangat gencatan senjata, yang berpotensi berdampak pada atmosfer Olimpiade…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.