Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, siap menjadi Sekretaris Jenderal NATO berikutnya, menyusul penarikan diri pesaing terakhirnya, Presiden Rumania Klaus Iohannis. Rutte, yang dikenal karena dukungannya yang kuat terhadap Ukraina dan sikap kritisnya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, telah mendapatkan dukungan bulat dari semua 32 negara anggota NATO. Kandidatannya menjadi mantap setelah Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mencabut keberatannya, menyusul jaminan Rutte terkait rencana aliansi militer. Kepemimpinan yang diharapkan dari Rutte datang pada saat kritis bagi NATO, karena ia membawa reputasi membangun konsensus dari lebih dari satu dekade di politik Belanda. Masa jabatannya sebagai kepala NATO diharapkan dimulai pada bulan Oktober, menggantikan Jens Stoltenberg, dan menandai momen penting dalam sejarah aliansi tersebut di tengah ketegangan global yang terus berlangsung.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.